Kamis, 29 Agustus 2013

KRI Dewaruci Pawai Kirab di Fremantle Australia Bawa Genderang Suling

Kamis, 29 Agustus 2013 20:14 WIB
TRIBUNNEW.COM - Selama sandar di Fremantle, Perth, Australia, anggota KRI Dewaruci melaksanakan beberapa kegiatan bersama warga setempat. Seperti halnya, Rabu (28/8/2013) kemarin, anggota KRI Dewaruci melaksanakan pawai kirab kota Fremantle. Fremantle adalah sebuah kota di daerah metropolitan Perth di pantai barat Australia. Penampilan Genderang Suling Gita Jala Taruna AAL serta pertunjukan Tari Reog Ponorogo anggota kapal mendapat sambutan yang meriah dari masyarakat dan mahasiswa serta pelajar kota itu. Kirab kota yang berjarak satu kilometer tersebut disambut oleh Wali Kota Fremantle Mr. Brad Pettit, Athan RI di Canberra Marsekal Pertama TNI Wieke Syofyan, Konsulat Jenderal RI di Australia M. Syarif Samsuri serta pejabat TNI AL. Pada sore harinya diadakan pertandingan sepak bola persahabatan antara prajurit KRI Dewaruci dengan siswa dari John Curtis School. Pertandingan dibuka oleh Kepala Sekolah John Curtis School, Mr. Principle Michell Mc Cay. Sebelum pertandingan dimulai, acara dimeriahkan dengan penampilan demo display Genderang Suling Taruna AAL. Disaksikan oleh warga sekitar dan warga Indonesia yang tinggal di Fremantle serta pejabat Indonesia, pertandingan berlangsung seru dan menarik. Jual beli serangan terjadi. Namun akhirnya prajurit KRI Dewaruci harus mengakui keunggulan lawan dengan skor akhir pertandingan 2-5. Malam harinya, prajurit KRI Dewaruci menghadiri undangan cocktail party dari Wali Kota Fremantle bertempat di The Fremantle Chamber of Commerce Inc. Hadir dalam acara tersebut Athan RI di Canberra Marsekal Pertama TNI Wieke Syofyan, Konsulat Jenderal RI di Australia M. Syarif Samsuri, Gubernur AAL Laksda TNI Ary Atmaja beserta staf, Komandan KRI Dewaruci Letkol Laut (P) Anung Sutanto dan para perwira kapal sertta perwira pendamping Taruna. Dari pihak Australia hadir Komandan HMS Naval Base Captain Engelia Bond, President The Fremantle Chamber of Commerse Inc RA. Steward, Federal Member for Fremantle Mrs. Mellisa Parke serta diplomat setempat. Acara diakhiri dengan tukar menukar cindera mata dan foto bersama.

Senin, 26 Agustus 2013

Sandar di Fremantle, KRI Dewaruci Adakan Open Ship

Senin, 26 Agustus 2013 10:51 PERTH: Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Dewaruci yang melakukan misi pelayaran keliling Benua Australia, tiba di Fremantle, Perth, Australia, Sabtu (24/8). Kedatangan kapal duta bangsa Indonesia yang dipimpin oleh Komandan KRI Dewaruci Letkol Laut (P) Anung Sutanto diterima langsung oleh Kepala Konjen RI E.D Syahriel Syamsuri. Turut serta dalam kunjungan kerja para duta bangsa itu antara lain Atase Pertahanan (Athan) Kolonel Laut (P) Didik. Dalam kunjungan kerja yang penuh keakraban itu diakhiri dengan tukar-menukar cinderamata dari kedua belah pihak. Beberapa saat kemudian, Komandan KRI Dewaruci juga melaksanakan kunjungan kehormatan (Coutessy Call ) ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia (Konjen RI) di Perth. Dalam kunjungan ini, Komandan didampingi beberapa perwira kapal dan dua orang perwakilan Kadet Akademi Angkatan Laut. Selama bersandar di pelabuhan Fremantle kurang lebih delapan hari, KRI Dewaruci juga menggelar Open Ship bagi masyarakat Indonesia yang tinggal di Perth maupun bagi masyarakat Australia yang ingin melihat dari dekat kapal layar tiang tinggi (tall ship) milik Indonesia ini. Sebelum merapat di Perth, KRI Dewaruci sempat dihadang ombak besar dan badai di perairan Geraldton karena cuaca buruk yang akhir-akhir ini melanda kawasan tersebut. Saat ini TNI AL telah mengirim tim dari Dinas Material TNI Angkatan Laut (Dismatal) yang dipimpin oleh Kolonel Laut (T) Totok dan Kadisharkaparmatim Kolonel Laut (T) A. Hari Supriyanto untuk melaksanakan pengecekan kondisi teknis KRI Dewaruci yang mengalami beberapa kerusakan akibat terjangan badai tersebut. (Dispenarmatim)

KRI Dewaruci tiba di Fremantle, kecepatan 10 knot perjam

Minggu, 25 Agustus 2013 20:29 WIB | 2215 Views Pewarta: Ade P Marboen Pantauan udara Otoritas Keselamatan Maritim Australia menunjukkan keadaan KRI Dewaruci setelah terkena badai topan dahsyat, 140 mil lepas pantai Shark Bay, Australia Barat, sekitar enam hari lalu. Kini kapal layar tiang tinggi TNI AL itu telah tiba di Perth, Australia, dan akan diperbaiki menyeluruh. Seluruh awak kapal dan kadet Akademi TNI AL dalam pelayaran KRI Dewaruci itu baik-baik saja. (thewest.com.au/Alec McKinnon) ... kecepatan 10 knots perjam, KRI Dewaruci dan seluruh awaknya baik-baik saja... " Jakarta (ANTARA News) - Setelah diperbaiki di Kota Geraldton, Australia Barat, KRI Dewaruci tiba di Pelabuhan Fremantle, Perth, dengan kecepatan 10 knots perjam. "Bisa kecepatan 10 knots perjam, KRI Dewaruci dan seluruh awaknya baik-baik saja," kata Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio, di Jakarta, Minggu. "Kapal ngebut, telah tambat di Pelabuhan Fremantle, misi pelayaran berjalan," kata Marsetio, kepada ANTARA News. Pelabuhan Fremantle terletak di muara Sungai Victoria yang berada sekitar 45 menit bermobil arah selatan Perth. Tim Dinas Fasilitas dan Pemeliharaan Kapal Komando Armada Indonesia di Kawasan Timur, telah tiba untuk memperlancar proses perbaikan lebih menyeluruh. Untuk bisa berlayar secepat 10 knots alias setara 18,5 kilometer perjam di darat itu, mesin kapal berkekuatan 947 tenaga kuda harus berputar sekitar 600 putaran permenit. Tidak mungkin kecepatan putaran itu stabil bertahan dengan mesin yang bermasalah, demikian juga dengan sling-sling baja kemudi dan daun kemudi dari juru mudi di anjungan kapal. Enam hari lalu, KRI Dewaruci dengan 88 awak kapal dan 72 kadet Akademi TNI AL, berada dalam kancah badai topan dahsyat, 140 mil laut lepas pantai Shark Bay, di utara Perth. Akibat badai topan yang dikabarkan mencapai skala Beauford IX itu, ketiga tiangnya patah. Skala Beauford --ada juga yang menamakan dengan istilah Sea State-- fungsinya sepadan dengan skala Richter untuk gempa) itu KRI Dewaruci, kapal layar tiang tinggi-kapal latih TNI AL buatan galangan kapal Stulcken & Sohns, Hamburg, Jerman, pada 1952, merupakan kapal layar tiang tinggi kelas Barkentin; perpaduan antara kelas Bark dan Skuner sehingga dia bisa memadukan kecepatan dan kegesitan serta memanfaatkan sudut arah angin secara dinamis. Kapal ini memiliki tiga tiang, yaitu tiang Bima (di haluan, tiang paling besar setinggi 35,3 meter dengan lima layar peruan dan dastur), tiang Arjuna (di tengah, 35,9 meter dari geladak dengan lima layar), dan tiang Yudistira (32.5 meter dengan dua layar). Ketiga tiang ini berstruktur utama pipa baja besar hingga bagian pertama bordes; bagian lebih atas terbuat dari kayu oak. Selain tiang-tiang vertikal ini, KRI Dewaruci juga memiliki tiang horisontal di haluan kapal, yang dijuluki cocor sepanjang 10 meter. Di pangkal antara cocor dan badan kapal di haluan inilah digantungkan patung Sang Dewaruci; patung yang kini terpasang adalah patung keenam sejak KRI Dewaruci datang pada 1954. Cocor dan patung Sang Dewaruci ini juga hilang tertelan badai topan dahsyat itu, selain ketiga tiang dan bentang-bentang layar yang terbuat dari kayu oak itu. Beberapa saat setelah badai topan reda, sinyal gawat-darurat direspons Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA) dengan menerbangkan pesawat maritimnya, tipe Dornier. Dari awak AMSA inilah rekaman fotografis keadaan KRI Dewaruci didapatkan. Kemudian KRI Dewaruci dengan komandan Letnan Kolonel Pelaut Anung Sutanto, dilayarkan ke kota alternatif, Kota Geraldton, untuk diperbaiki --minimal-- bisa melayari laut hingga kota tujuan sesuai rencana pelayaran semula, yaitu Perth. Di Geraldton, kehadiran KRI Dewaruci yang tiba-tiba dalam keadaan terkena badai dan tiang-tiang patah itu justru menimbulkan simpati dan penghargaan atas keberanian, ketabahan, dan kemampuan pelaut-pelaut TNI AL untuk tetap mempertahankan kapal dan misi. Walikota Geraldton, Ian Carpenter, menyatakan, "Kapal layar tiang tinggi ini adalah Duta Persahabatan Indonesia, kami menyambut baik kehadiran kapal ini di kota kami. Sekaligus memberi kesempatan seluas-luasnya kepada warga Geraldton menjadi Duta Australia bagi komandan dan awak KRI Dewaruci." Editor: Aditia Maruli

Walikota Geraldton: KRI Dewaruci Duta Persahabatan Indonesia

Jumat, 23 Agustus 2013 Pewarta: Ade P Marboen Awak KRI Dewaruci berbaris di depan badan kapal layar tiang tinggi itu, di dermaga Pelabuhan Geraldton, Australia Barat, setelah kapal itu ditambat. Awak kapal bekerja keras memperbaiki tiang-tiang kapal yang patah setelah kapal terkena badai, ratusan mil laut lepas pantai Australia, beberapa hari lalu. (thewest.com.au/Ian Cutler) Jakarta (ANTARA News) - Pelayaran KRI Dewaruci kini diwarnai perbaikan ketiga tiang kapal layar tiang tinggi TNI AL itu di Pelabuhan Geraldton, Australia Barat, setelah terkena badai di Samudera Hindia, sekitar 140 mil laut dari pantai negara benua itu. Kehadiran KRI Dewaruci yang dipimpin Letnan Kolonel Pelaut Anung Sutanto dan 145 awaknya dalam keadaan tiang-tiang patah sehingga memerlukan perbaikan besar itu membuat seluruh warga Geraldton bersimpati atas perjuangan seluruh awaknya untuk tetap mempertahankan pelayaran kapal latih TNI AL itu. Situs thewest.com.au, Kamis, menegaskan simpati itu dengan mengutip pernyataan Walikota Geraldton, Ian Carpenter, "Kapal layar tiang tinggi ini, KRI Dewaruci, adalah Duta Persahabatan Indonesia, kami menyambut baik kehadiran kapal ini di kota kami. Sekaligus memberi kesempatan seluas-luasnya kepada warga Geraldton menjadi Duta Australia bagi komandan dan awak KRI Dewaruci." Lebih jauh lagi, walau ketiga tiang utama dan tiang horisontal di haluan kapal layar buatan galangan kapal Stulcken & Sohns, Hamburg, Jerman, pada 1952 itu patah, keadaan itu disikapi secara positif. Dewan Kota Geraldton berkumpul di Balai Kota Geraldton, sebagaimana diutarakan thewest.com.au itu. Pertemuan Dewan Kota Geraldton pada Jumat pagi tadi berfokus pada upaya menghibur ke-72 kadet Akademi TNI AL yang turut dalam pelayaran KRI Dewaruci itu. Sebagai contoh, bus-bus besar disiapkan Kota Geraldton untuk membawa mereka mengenal kota itu, rumah-rumah warga membuka pintu lebar-lebar untuk sekedar menjamu mereka; tiap rumah juga menjadi rumah bagi beberapa kadet itu. Jika kadet-kadet Akademi TNI AL usia belasan tahun itu diupayakan bisa dihibur warga Kota Gerladton, maka ke-88 awak dan perwira KRI Dewaruci tetap berada di kapal untuk menilai dampak kerusakan tiang-tiang kapal dan lain-lain. Dilaporkan dari sumber, satu tim dari Dinas Fasilitas dan Pemeliharaan TNI AL telah berada di kota itu untuk mempercepat perbaikan. Menurut thewest.com.au, peragaan marching band Genderang Suling Jala Gita Akademi TNI AL akan digelar di jalan-jalan Kota Geraldton, Sabtu besok (24/8). Mereka menjadi bukti bahwa KRI Dewaruci memang Duta Persahabatan Indonesia sejati, walau dalam keadaan demikian. Selepas parade unjuk kebolehan bernuansa disiplin militer dibungkus keramahan khas Indonesia itu, makan malam beramai-ramai dengan warga Geraldton digelar. Menunya adalah barbekyu diiring tari-tarian dari kadet-kadet Akademi TNI AL dan warga Geraldton. Editor: Ade Marboen

Satu Tiang Layar KRI Dewaruci Patah di Perairan Australia

ABC Australia - detikNews Jakarta - Kapal Perang Angkatan Laut KRI Dewaruci mengalami musibah dalam perjalanan ke Fremantle, Australia Barat, dan salah satu tiang layarnya patah. KRI Dewaruci yang kini dijadikan kapal latih bagi Angkatan Laut Indonesia, sedang dalam perjalanan menghadiri konvensi kapal-kapal perang, ketika diterpa badai angin kencang di tengah samudera. Menurut keterangan polisi setempat, Dewaruci diawaki 145 personil dan kadet dan mengalami musibah di titik 60 mil luat dari Pantai Shark Bay. Badai angin kencang sedang terjadi di area tersebut. Para kru kapal mengirimkan sinyal pertolongan dan melaporkan kepada pihak berwenang Australia, mereka terpaksa melanjutkan perjalanan dengan mesin ke kota Geraldton. Otoritas Maritim Australia (AMSA) menjelaskan, mereka telah mengontak awak KRI Dewaruci namun mereka menyatakan belum membutuhkan pertolongan segera. KRI Dewaruci dijadwalkan tiba Fremantle 27 Agustus dan akan tinggal selama tiga hari. Pihak Kadin Kota Fremantle, yang mengorganisir konvensi menjelaskan, 60 penumpang di KRI Dewaruci merupakan pemain drum band yang dijadwalkan tampil 28 Agustus di jalan-jalan kota itu. Sejumlah kapal dengan tiang layar tinggi akan mengunjungi kota-kota pelabuhan sepanjang rute perjalanan ke Sydney.

Dihadang Badai, KRI Dewaruci Harus Direparasi di Australia

Jum'at, 23 Agustus 2013 | 05:33 WIB Metrotvnews.com, Jakarta: Setelah terkena badai sekitar 120 mil laut lepas pantai Australia Barat di Samudera Hindia, KRI Dewaruci yang patah peruan dan tiang tiangnya merapat di dermaga Geraldton, dekat Perth, Kamis (22/8), untuk direparasi menyeluruh. Laman thewest.com.au, Kamis menyatakan, KRI Dewaruci dengan 155 personel TNI-AL di dalamnya dipandu arah menuju pelabuhan itu dengan pesawat terbang Dornier dari Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA). Semula, KRI Dewaruci dijadwalkan akan merapat di Perth, Australia, dalam misi pelayaran internasional pada 2013. Namun, badai menerpa kapal layar tiang tinggi buatan galangan kapal Stulcken & Sohns, Hamburg, Jerman, pada 1952, selepas dari perairan Indonesia dari Kupang, Nusa Tenggara Timur. Menanggapi peristiwa itu, KSAL Laksamana Marsetio menyatakan, "Insya Allah bisa diatasi. Memang ada masalah pada tiang-tiangnya, namun petang hari ini telah merapat untuk diperbaiki." "Awak kapal baik-baik saja, perbaikan segera dilakukan," kata Marsetio. KRI Dewaruci bertonase 847 ton memiliki tiga tiang, yaitu tiang Bima (utama dan paling depan, setinggi 39,5 meter dari geladak), tiang Arjuna di tengah, dan tiang Yudistira di buritan kapal. Dalam foto yang dilansir laman thewest.com.au, peruan-peruan di tiang Bima patah-patah, pun bagian akhir tiang itu juga patah. Struktur utama tiang-tiang KRI Dewaruci terbuat dari besi baja. Namun peruan-peruan dan tambatan layar dastur terbuat dari kayu oak, yang tidak terdapat di Indonesia. "Kayunya diimpor utuh, tidak bisa kayu yang lain," kata sumber di TNI-AL. Seluruh tiang ini dihubungkan kabel baja sebagai penguat satu sama lain dan badan utama kapal dan tiang horizontal di haluannya. Sebanyak 16 layar berada di seluruh tiang ini, dengan tiang Bima yang memiliki layar terbanyak di peruannya. Kapal layar tiang tinggi ini difungsikan sebagai kapal latih bagi kadet-kadet Akademi TNI-AL, namun dioperasikan Komando Armada Indonesia Kawasan Timur (Armatim) di dalam Satuan Kapal Bantu. Selain sebagai kapal latih, KRI Dewaruci juga menjadi Goodwill Ambassador of Indonesia ke seluruh dunia. Sepanjang sejarah pelayarannya, KRI Dewaruci paling sedikit telah melakukan 38 kali misi pelayaran TNI AL. Dari semuanya, kapal itu telah keliling dunia melayari tujuh samudera sebanyak dua kali, yaitu pada 1964 dengan komandan Letnan Kolonel Pelaut Sumantri, dan pada 2012, yang dipimpin Letnan Kolonel Pelaut Haris Bima Bayuseto. Pada 2003, lebih dari panjang keliling dunia dilayari KRI Dewaruci ke Eropa Barat dan Eropa Utara, dengan puncak misi pada festival maritim L'Armada Rouen 2003. Saat itu, KRI Dewaruci menjadi satu-satunya kapal layar tiang tinggi peserta dari Asia dan Afrika. Untuk melestarikan kapal layar tiang tinggi rancangan Adrian Bauer itu, pada 2004 didirikan Yayasan Sahabat Dewaruci yang dimotori TNI AL dan tokoh-tokoh nasional serta umum pecinta KRI Dewaruci, serta diresmikan Presiden (saat itu) KH Abdurrahman Wahid. (Antara)

Rabu, 14 Agustus 2013

TARUNA AAL AKAN IKUTI AUSTRALIAN SAIL 2013

Sejumlah 98 taruna tingkat III Akademi Angkatan Laut Angkatan 60 akan melaksanakan Latihan dan Praktek (Lattek) pelayaran ke Benua Australia. Lattek yang diberi nama Kartika Jala Krida (KJK) Australian Sail 2013 ini dikomandani oleh Mayor Laut (P) Agus Praptopo, S.T. dengan menggunakan kapal latih jenis Barquentine (layar tiang tinggi) yaitu KRI Dewaruci. Peresmian dan pelepasan satuan latih KJK ini dilaksanakan oleh Gubernur AAL Laksda TNI I.N.G.N. Ary Atmaja, S.E., melalui suatu upacara militer di lapangan Arafuru, Bumi Moro, Surabaya , Senin (12/8/2013). Menurut rencana pelayaran ini akan berlangsung selama kurang lebih 60 hari yaitu dari tanggal 13 Agustus sampai dengan 10 Oktober 2013 dan akan melewati rute Surabaya, Jakarta, Kupang, Darwin, Perth, Melbourne, Sydney, Jakarta dan kembali ke Surabaya. Dan khusus di Sydney, Satgas KJK ini akan dilibatkan secara aktif dalam International Ship Race dan Tall Ship Race 2013. Selain itu KRI Dewa Ruci juga akan menghadiri undangan dari Australian Sail Training Association untuk mengikuti Australian Navy’s Fleet Review, sebuah Icon Internasional bergengsi yang akan dihadiri oleh banyak negara, yang akan membangun image dunia bahwa TNI AL layak diperhitungkan dalam percaturan Internasional. Kegiatan ini dimaksudkan untuk membentuk karakter prajurit matra laut dan mental kejuangan taruna AAL sebagai calon Perwira TNI AL yang bermoral, disiplin, profesional dan bertanggung jawab, mempraktekkan semua pelajaran yang telah didapatkan di kelas dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan, menjadi duta negara dalam menjalankan peran diplomasi dan menambah wawasan tentang pergaulan internasional, serta kondisi sosial masyarakat tempat yang disinggahi, ujar Gubernur AAL Laksda TNI I.N.G.N. Ary Atmaja, S.E. “Sebagai prajurit TNI AL, kita harus bertekad bahwasanya laut harus kita taklukkan, kita kuasai, kita kontrol, dan kita awasi, agar tetap aman dan terkendali, dalam rangka melindungi kepentingan bangsa Indonesia di dan atau lewat laut. Laut adalah medan juang kita sebagai prajurit matra laut, saat ini dan masa mendatang”, tandas Laksda TNI I.N.G.N. Ary Atmaja, S.E. Para pejabat yang hadir dalam acara tersebut Wagub AAL Laksma TNI Achmad Taufiqoerrochman, S.E., Direktur Logistik AAL Kol. Laut (T) Riyadi Syahardani, Direktur Personel AAL Kol. Laut (KH) Dra. Gizela, Komandan Resimen Taruna Kol. Mar Bambang Suswantono, S.H. dan para kepala departemen korps di Akademi Angkatan Laut. (Pen AAL)