Rabu, 01 Februari 2012

Kiat Kru KRI Dewaruci Menjaga Stamina di Tengah Pelayaran Panjang



 Padang Ekspres • Kamis, 19/01/2012 12:57 WIB • Suryo Eko P—Selayar • 93 klik
JAGA KEKOMPAKAN: Para kadet berlatih tari di atas KRI Dewaruci. (foto kanan) Par
Mengarungi laut sepanjang 27.006 mil atau sekitar 50.015 kilometer butuh stamina prima. Itulah tugas berat para kru KRI Dewaruci yang tengah bermuhibah mengelilingi empat benua.

SUDAH empat hari KRI Dewaruci berada di laut lepas. Sejak meninggalkan Dermaga Ujung, Surabaya, Sabtu (14/1), kapal berusia 60 tahun itu kini berada di kawasan perairan Selayar, Sulawesi Selatan. Dewaruci telah menempuh jarak sekitar 505 mil laut. Jarak tersebut hanya sebagian di antara rute menuju persinggahan pertama di Jayapura, Papua

Untuk menuntaskan etape perdana sejauh 1.855 mil tersebut, diperkirakan butuh waktu 10–11 hari. Itu hanya bagian kecil dari perjalanan panjang yang bakal diarungi Dewaruci. Total ada 24 etape dengan lama perjalanan yang direncanakan 277 hari.

”Tentara saja harus siap fisik dan mental, apalagi Anda yang bukan tentara,” kata Lettu Laut (K) dr Bangun Pramujo kepada JPNN yang mengikuti muhibah tersebut. Untuk membuat tubuh anak buah kapal (ABK) Dewaruci dan pendukungnya selalu sehat dalam pelayaran, pemenuhan kebutuhan makan normal tiga kali sehari tidaklah cukup.

Bangun menjelaskan, diperlukan nutrisi dan suplemen khusus untuk membuat daya tahan badan tetap terjaga. Sebab, menempuh pelayaran dengan kapal dalam waktu panjang berbeda dari perjalanan darat. Jika terjadi sesuatu di darat, penumpang masih bisa transit atau mampir. Tidak demikian halnya dengan perjalanan laut. Penanganannya lebih rumit.

Misalnya, ketika Dewaruci sempat berhenti di perairan barat laut Sulawesi Selatan Selasa sore. Kebocoran oli di mesin pokok membuat kapal terapung sekitar sejam. Setelah baut yang kendur dirapatkan, kapal kembali berlayar.

Bangun menjelaskan, segala keperluan terkait suplemen dan obat-obatan telah disiapkan lebih dari cukup untuk pelayaran sekitar 10 bulan. Termasuk untuk mengantisipasi endemi Malaria yang sangat mungkin muncul di Jayapura. Dewaruci dijadwalkan bersandar di Papua selama tiga hari. ”Kami selalu membekali chloroquin (semacam pil kina) untuk personel yang akan menuju Papua,” katanya.

Pada dua hari pertama, JPNN juga wajib mengonsumsi sebutir pil pahit itu setiap hari. Bangun menjelaskan, tablet ungu yang diproduksi Dinas Kesehatan TNI AL tersebut bisa menambah kekebalan badan untuk menangkal malaria. Jika pertahanan badan menurun, dikhawatirkan kru bakal sakit dan terancam tidak bisa melanjutkan pelayaran. Jika dipaksakan, mereka malah akan menjadi beban.

Komandan KRI Dewaruci Letkol Laut (P) Haris Bima Bayuseta mengungkapkan, dalam pelayaran lain, dirinya pernah meninggalkan seorang personel karena terserang malaria. Lantaran tidak mematuhi perintah dokter kapal, tentara matra laut itu mengidap malaria tidak lama setelah kapal bersandar di Lantamal (Pangkalan Utama TNI-AL) IX Jayapura. ”Anggota itu sampai harus opname tiga hari. Terpaksa kami tinggal untuk sebuah operasi militer,” tutur Bima.

Selain mengonsumsi chloroquin, setiap penumpang Dewaruci diimbau meminum suplemen vitamin C. Sebuah botol tablet pelengkap makan berisi 30 butir diberikan tim kesehatan. Dosisnya sebutir sehari. Obat itu berkhasiat menambah daya tahan selama pelayaran. Buah-buahan juga menjadi menu pelengkap setiap selesai makan siang. Misalnya, pisang, jeruk, semangka, dan melon.

Extra-fooding seperti kacang hijau melengkapi makan malam sebagai pencuci mulut. Untuk menjaga kebugaran, seluruh ABK diwajibkan mengikuti program olahraga. Kebetulan, Selasa merupakan salah satu hari kesamaptaan jasmani selain Jumat. Bertempat di geladak atas, mereka senam peregangan hampir 30 menit.

Berbagai variasi peregangan dipimpin Kepala Divisi Layar Lettu Laut (P) Yacob Tri Raharjo. Kru diharuskan pula joging mengelilingi geladak atas kapal tiga kali.  Menu olahraga lain memanjat tiang utama Dewaruci paling depan. Lalu, ABK diminta pull-up (mengangkat badan dengan tangan sampai dagu menyentuh palang) di sebuah palang.(***)

[ Red/Redaksi_ILS ]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar