Minggu, 12 Februari 2012

KRI Dewaruci Akhirnya Selesaikan Etape Kedua


Badai Hantam Mundur Dewaruci
 Padang Ekspres • Senin, 13/02/2012 12:09 WIB • (sep/c11/ca/jpnn) • 15 klik
HANGAT: Bocah enam tahun Andrian Peterson mengalungkan bunga kepada Komandan KRI
Perjuangan kru KRI Dewaruci menyelesaikan etape kedua dari Jayapura ke Kwajalein, Amerika Serikat (AS), diwarnai taruhan nyawa. Kapal bisa sandar setelah menerjang badai dan menghindari koral dangkal selama dua hari.

JARUM jam di dinding anjungan KRI Dewaruci Jumat (10/2) lalu hampir mendekati pukul 10.00 waktu setempat (selisih lima jam dengan WIB). Ketika itu Pelabuhan Kwajalein di Kepulauan Marshal sudah terlihat setelah KRI Dewaruci melintasi Selat Ralik. Dibutuhkan perjuangan keras untuk mendekati kepulauan yang berdiri di gugusan karang tersebut. Jika tidak jeli, bagian bawah kapal (draft) sedalam 4,5 meter di bawah permukaan air bisa kandas di koral yang terbentang di antara kepulauan tersebut.

Berdasar informasi yang diterima JPNN, KRI Dewaruci sebelum masuk Selat Ralik menerjang badai. ”Kapal justru bergerak mundur sampai -1 knot,” ungkap Asisten Kepala Divisi Layar Letda Laut (P) Bayu Wirawan. Badai itu membuat perjalanan KRI Dewaruci mendekati daerah yang menjadi pangkalan militer AS tersebut makin jauh. Rencana kapal legendaris berumur 60 tahun itu sandar pada Rabu lalu (8/2) akhirnya molor. Bahkan, keterlambatan pertama KRI Dewaruci dalam pelayaran 2012 itu sampai dua hari.

Agenda menyinggahi Kwajalein selama tiga hari akhirnya dipangkas sehari. Sisa waktu dua hari digunakan untuk mengisi bahan bakar dan logistik awak kapal. Selebihnya dioptimalkan untuk beberapa acara persahabatan. Antara lain, acara bersama US Navy (Angkatan Laut AS) dan penduduk setempat. Selama sandar, awak kapal layar latih TNI-AL itu disambut sederhana oleh sejumlah perwira.
Yakni, Atase Pertahanan (Athan) Laut RI di Washington Kolonel Laut (KH) Anwar Saadi dan beberapa perwira US Navy yang sedang bertugas di Kwajalein, antara lain Mayor Mills dan Mayor Parrish.

”Kami di Kwajalein mulai Rabu lalu. Itu berdasar rencana Dewaruci tiba,” tutur Anwar kepada Bintara Dinas Penerangan Armatim Serka Mes Ahmad Darowi. Karena terkendala ombak tinggi dan badai di Samudra Pasifik, ke datangan kapal yang dikomandani Letkol Laut (P) Haris Bima Bayuseto dengan awak kapal 77 orang itu tertunda. Sebelum kapal sandar itu, sebuah speedboat polisi perairan  membawa Anwar dan dua perwira US Navy tersebut.

Mereka mengisyaratkan KRI Dewaruci merapat di dermaga. Setelah KRI Dewaruci sandar sempurna, Bima turun serta menyalami Anwar, Mills, dan Parrish. Kemudian, muncul bocah laki-laki bernama Andrian Peterson. Dia membawa untaian bunga kemboja, lalu mengalungkannya kepada Bima. Setelah itu, rombongan penyambut meninjau dengan menuju anjungan.
Selama di Kwajalein, para awak kapal yang tergabung dalam satuan tugas (satgas) muhibah internasional dan misi Kartika Jala Krida itu diagendakan melakukan sejumlah kegiatan. Antara lain, kirab kota, barbecue party, dan sepakbola persahabatan. Olahraga bersama itu dilakukan US Navy dengan menjamu awak KRI Dewaruci.

”Tradisi itu seperti yang pernah dilaksanakan dalam pelayaran edisi 2007,” ungkap Bintara Utama Peltu Sba Yohanes Satoro yang sudah 22 tahun berlayar dengan KRI Dewaruci. Tidak jauh dari dermaga setelah kirab kota, digeber berbagai jenis hiburan yang menampilkan US Navy dan band KRI Dewaruci hingga pukul 21.00.
Para anak buah kapal Dewaruci turut unjuk kebolehan kesenian tradisional. Antara lain, tarian rantak budaya Minangkabau dan remo dari Jatim. Masyarakat Kepulauan Marshal pun diperkenankan mengunjungi KRI Dewaruci dalam open ship yang dijadwalkan hari ini mulai pukul 09.00 hingga 15.00.(sep/c11/ca/jpnn)
[ Red/Redaksi_ILS ]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar