Sabtu, 29 September 2012

KRI DEWARUCI BABTIS DUA PERWIRA SRI LANKA

 
Kamis (27/9/2012) dini hari KRI Dewaruci melaju dengan kecepatan rata-rata delapan knot mengarungi Samudera Hindia dari Colombo, Sri Lanka menuju Belawan, Medan untuk merampungkan etape ke-22.
Setelah sholat subuh berjamaah di geladak H, suasana KRI Dewaruci terlihat berbeda, para Anak Buah Kapal (ABK) sibuk dengan membasahi lantai yang terbuat dari kayu di sepanjang lorong dengan air laut, tiap sudut kapal diikat kain, menyiapkan selang, pompa air, tak ketinggalan solar dan oli bekas dimasukkan ke dalam drum merupakan bagian awal dari kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu “pembabtisan” bagi penumpang yang baru pertama kali ikut kapal latih TNI AL.
Yang membuat istimewa adalah “pasien” yang dibabtis kali ini adalah dua orang perwira dari Sri Lanka masing-masing berpangkat liutenant (kapten), bernama Liutenant/BMGS Jayarane dan Liutenant/CGS Kumara. Kedua perwira tersebut ikut dalam pelayaran dari Colombo, Sri Lanka menuju Belawan, Medan dalam rangka pelatihan singkat agar mengetahui bagaimana kegiatan yang dilaksanakan di KRI Dewaruci, seperti halnya tahun sebelumnya. Kegiatan navigasi, operasi, bahari, logistik, peran layar, latihan peran kebakaran, latihan peran kebocoran, latihan peran peninggalan, pengoperasian alat-alat navigasi, halu kapal, plot peta, keperwirajagaan, Peraturan Urusan Dinas Dalam (PUDD) khas TNI AL dan kegiatan lainnya hingga awal bulan depan.
Dengan terlibatnya dua perwira Sri Lanka dalam etape ke-22 ini, selain menambah wawasan dan pengalaman perwira Sri Lanka dan tukar menukar ilmu keangkatanlautan, juga merupakan wujud hubungan diplomatik yang baik antara Indonesia dengan Sri Lanka.
Begitu terdengar suara-suara menyeramkan dari pengeras suara di anjungan kapal yang terdengar di seluruh bagian kapal, kedua penumpang baru tersebut keluar dari kamar perwira hanya mengenakan celana pendek, lalu diperintahkan untuk merayap melalui lorong sempit dengan rute lounge room kadet, kamar mandi bintara-tamtama, kamar mandi kadet, lounge room bintara-tamtama dan dapur lalu kembali ke depan kamar perwira sejauh kurang lebih 50 meter. Suara keras beberapa punggawa tertawa lepas, diiringi musik yang menyeramkan tak henti-hentinya menghiasi pagi buta sehingga suasana kapal berubah menjadi mencekam ditambah dengan lampu-lampu di sepanjang lorong dipadamkan. ”Ha... ha... ha... suruh merayap dua orang perwira Sri Lanka itu..... mandikan mereka, ha....ha....ha...”, teriak para punggawa dari anjungan. Setelah merayap dua putaran, kedua perwira tersebut diperintahkan untuk naik ke Geladak H dan disambut dengan teriakan, bentakan dari para punggawa yang sudah menunggu. Sambutan semprotan air lautpun tak luput ditubuh berwarna gelap itu lalu diperintahkan melakukan hal sama, merayap di geladak dua kali putaran dari geladak tengah hingga haluan disetiap sudut berdiri dengan garang para punggawa berpakaian hitam-hitam. Ritual berikutnya adalah menaiki tiang Bima (tiang paling depan) dan mengambil nama babtisnya diatas tiang, dilanjutkan menaiki tiang Arjuna. Setelah merayap dan naik tiang dilanjutkan dengan mandi oli dan stempet, “mandikan mereka berdua...... ha....ha...ha.... sucikan mereka..... ha....ha....ha.... mereka masih bau darat, diperutnya masih banyak makanan dasar laut yang harus disucikan...... ha...ha...ha...”, suara punggawa memerintahkan. Tidak sampai hitungan menit kedua perwira tersebut sudah penuh dengan oli dan stempet di sekujur tubuhnya.
Tidak lama kemudian datanglah sosok pria gagah bernama Bima yang diperankan oleh Kopda Mes M. Irfan didampingi dua punggawa yang menyeramkan, diperankan oleh Kls Ttb Tubagus Gozali Ilmi dan Kld Kom Ragil Bastoni. Kedatangan Bima disambut oleh Komandan KRI Dewaruci, Letkol Laut (P) Haris Bima Bayuseto, kemudian Bima menanyakan kepada Komandan KRI Dewaruci, “ada apa gerangan komandan?” Komandan menjawab “mereka adalah dua orang perwira dari Sri Lanka yang ikut dalam pelayaran ini, dari Sri Lanka sampai ke Indonesia, mereka masih kotor, mohon untuk disucikan wahai Bima”, jawab Komandan. “Baiklah Komandan, kedua perwira ini akan kami sucikan, ha...ha...ha...” ungkap Bima dan diikuti tertawa menyeramkan oleh kedua punggawanya sambil berjalan menuju singgasana dibawah tiang Arjuna dengan gambar tengkorak diatas silangan tulang manusia. Maka prosesi selanjutnya adalah mandi dengan dicelupkan ke dalam tong yang berisi oli dicampur solar, laporan kepada Bima, mencium kaki Bima dan terakhir minum pil serta jamu dewaruci.
Tokoh Bima diambil dari pewayangan Jawa. Bima adalah seorang kesatria sakti, kuat mempunyai kuku ampuh bernama pancanaka di tangannya, berwatak jujur, setia, patuh, adil, keras kemauan, ulet, kukuh memegang pendirian, tenang dan tidak sombong. Bima mencari sesuatu yang dapat memberikan kebahagiaan abadi bagi manusia yakni “tirta amerta” lalu bergurulah kepada pendeta Durna (seorang Brahmana dari negeri atas angin ketika muda bernama Kumbayana) dan mendapat petunjuk bahwa apa yang sedang dicari itu ada di dasar samudera. Dikaji cerita itu mengandung falsafah kehidupan, petuah dan pendidikan bagi manusia bahwa untuk mencapai tujuan tidaklah mudah jalannya, penuh dengan tantangan yang harus diatasi sehingga diperlukan ketabahan iman maupun mental. Akhirnya Bima mendapatkan jawaban atas pertanyaan apa arti hidup itu. Setelah mengatasi segala macam kesulitan ia bertemu dengan Dewaruci di pusat Samudera. Secara singkat cerita Dewaruci dan tokoh Bima didalamnya merupakan cerita penggemblengan mental untuk mengenal diri sendiri atau introspeksi, yaitu dengan mengikuti pelayaran di kapal layar milik TNI AL ini yang merupakan kapal latih untuk menambah pengetahuan, astronomi, cuaca, ombak, gelombang laut sehingga tercapai keyakinan, kepercayaan serta kemampuan diri.
Salah satu tujuan pembabtisan ini diantaranya untuk mengenalkan secara detail fisik kapal, menjadikan lebih kuat dan tidak mabuk laut, menjadi pelaut-pelaut sejati. Seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengan baik dibawah komando Perwira Upacara, Lettu Laut (P) Deni Purwanto dan dibantu perwira kapal lainnya dan ABK. Pada pelayaran keliling dunia tahun 2012 ini KRI Dewaruci melaksanakan hal serupa selama empat kali. Dalam sejarah, belum pernah terjadi sekali pelayaran melaksanakan kegiatan pembabtisan selama empat kali memasuki usianya ke-60 tahun. Sejak meninggalkan Dermaga Ujung, Surabaya 15 Januari 2012 pembabtisan yang telah dilaksanakan yaitu mandi khatulistiwa 19 orang prajurit TNI AL dan tiga jurnalis pada tanggal 21 Januari 2012, pembabtisan 74 orang kadet AAL tingkat II korps pelaut, suplai, marinir pada tangggal 12 Mei 2012 dan pembabtisan 27 kadet AAL tingkat II korps teknik, elektro pada tanggal 3 Juni 2012 serta hari ini pembabtisan dua orang perwira dari Sri Lanka. Selah semua ritual dijalani, kegiatan diakhiri dengan foto bersama dan pembersihan geladak kapal oleh ABK.
 
posted @ Friday, September 28, 2012 6:12 AM by Dispenal Mabesal

Rabu, 26 September 2012

KRI DEWARUCI AKHIRI MUHIBAH LUAR NEGERI DI SRILANKA


Colombo Srilanka merupakan   pelabuhan terakhir  KRI Dewaruci dalam pelayaran keliling dunia 2012 sebelum memasuki  perairan Indonesia setelah   254 hari meninggalkan tanah air sejak keberangkatannya dari Pangkalan  Surabaya (15/1) yang di lepas keberangkatannya oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno. Setibanya di dermaga Colombo Srilanka (21/9) KRI DWR di sambut oleh Athase Pertahanan Kolonel Laut (E) Putu Angga beserta Ibu Protokoler KBRI Abdulah Zulkifli , beberapa perwira Staf  serta satu pleton korps musik Angkatan Laut Srilanka.

Rombongan yang terlibat dalam penyambutan kedatangan di Colombo kemudian singgah di Ruang Salon kapal, Athan dan Protokoler KBRI kemudian mencoba menaiki Ting Bima di haluan kapal hingga bordes sambil mengenang saat Athan masih menjadi kadet AAL mengikuti KJK di kapal latih ini, sebelum menaiki tangga hingga sampai ke bordes untuk menjaga keamanannya Athan  menggunakan  safety body harness yang di pasangkan oleh Kepala Departemen Bahari Kapten Laut (P) Sugeng Hariyanto di bantu oleh Kls Bah Kasmuri.

Keberadaan Dewaruci selama muhibah ke luar negeri  sejak kapal tersebut menjadi Kapal Latih Kadet Akademi TNI Angkatan Laut  tahun 1953 sudah 4 kali singgah di  Colombo Srilanka, masing-masing tahun  2003, 2005, 2010 dan  2012 untuk terakhir kalinya dalam pelayaran Keliling Dunia 2012.

Kapal yang sudah keliling dunia dua kali ini selama di Srilanka akan singgah selama tiga hari dan akan melakukan beberapa kegiatan antara lain kunjungan ke beberapa instansi pemerintahan, Angkatan Laut Srilanka , mengadakan Cocktail party di kapal, menghadiri undangan jamuan makan malam Angkatan Laut Srilanka dan mengadakan Tuor bagi Prajurit KRI  kawasan wisata dan tempat –tempat bersejarah.

Pada kesempatan pertama Dan KRI DWR Letkol Laut (P) Haris Bima Bayuseto di dampingi Pasintel dan Pakom mengadakan kunjungan ke KBRI Srilanka di Colombo yang di terima oleh  KUAI  KBRI  Colombo Albert  Abdi  serta Athan Kolonel Laut (E) Putu Angga di ruang rapat KBRI. (Dispenarmatim)

Senin, 24 September 2012

KOMANDAN KRI DEWARUCI KUNJUNGI PANGLIMA ARMADA LAUT SRILANKA


Hari ke dua keberadaan KRI Dewaruci singgah di Colombo Srilanka di gunakan oleh Komandan KRI DWR untuk mengadakan kunjungan ke Panglima Armada Laut Srilanka yang di terima oleh Rear Admiral AR Amarosinge, RSP,USP,PSC(22/9) bertempat di ruang kerjanya di Markas Panglima.

Pada kunjungan tersebut Dan KRI DWR Letkol Laut Haris Bima Bayuseto di dampingi Athan Kolonel Laut (E) Putu Angga serta tiga Pama Dewaruci , komandan dalam kesempatan tersebut menyampaikan missi KRI DWR yang sedang melaksanakan muhibah keliling dunia 2012 kepada Panglima serta mengucapkan terima kasih atas sambutan yang luar biasa atas kehadiran kapalnya di Colombo.

Hebatnya Angkatan Laut Srilanka terhadap penyambutan kehadiran KRI Dewaruci dapat di buktikan dengan masuknya kerja Angkatan Laut pada hari Sabtu(22/9) hanya untuk Dewaruci, pada hal kebiasaanya pada hari Sabtu Angkatan Laut setempat libur/ tidak masuk kerja. Juga sepanjang jalan masuk Markas Panglima banyak tentara yang siaga dengan sikap sempurna menyambut kedatangan Dan KRI DWR yang melintas hingga masuk ke ruang kerja Panglima.

Menurut rencana Angkatan Laut Srilanka juga akan mengirimkan dua perwiranya untuk mengikuti pelayaran KRI Dewaruci dari Colombo Srilanka hingga Belawan, ini suatu kerja sama yang baik bagi kedua Angkatan Laut. Pada tahun 2010 juga di lakukan pengiriman dua perwira untuk mengikuti pelayaran hingga Belawan. Diharapkan kerja sama ini tidak berhenti disini saja , mungkin pada kesempatan lain akan dapat di tingkatkan.

Di akhir kunjungannya baik Athan maupun Dan KRI mengisi buku tamu di lanjutkan penyerahan cindera oleh Dan KRI DWR, Athan dan di akhiri oleh Panglima menyerahkan cindera mata kepada seluruh perwira yang yang mengikuti kunjungan tersebut.

Minggu, 09 September 2012

KRI DEWARUCI TIBA DI OMAN, DUTA BESAR OMAN SAMBUT KEDATANGAN KRI DEWARUCI DI LANJUTKAN KUNJUNGAN KE BEBERAPA INSTANSI


Salalah,(8/9)
Duta Besar RI Oman  yang berada di ibu kota Muscat Sukanto beserta staf (8/9) mengadaakan penyambutan kehadiran KRI Dewaruci di dermaga Salalah Oman di dampingi Atase Pertahanan RI di Riyadh merangkap Oman Kolonel (Kav) Achmad Riad Syafruddin. Kedatangan kedua pejabat tersebut di sambut tari Rantak oleh prajurit KRI Dewaruci di atas geladak utama kapal.
Meski penyambutan sangat sederhana namun berkesan serius, karena dubes di Oman masih baru menempati sekitar tiga bulan dan sangat kagum dengan kondisi fisik kapal yang sudah tua namun masih layak untuk berlayar sejauh ini/ keliling dunia hingga sampai di Oman.
Komandan KRI DWR Letkol Laut (P) Haris Bima Bayuseto di sela-sela percakapan dengan Dubes  di Ruang Salon Kapal menjelaskan misi kapal selama pelayaran keliling dunia 2012, kemudian Dubes mengadakan inspeksi keliling kapal di dampingi Athan yang sudah kenal dengan KRI DWR dimana pada tahun 2010 pernah singgah di sini.
Pada kunjungan pertama Dan KRI DWR di dampingi Atase Pertahanan RI Riyadh merangkap Oman Kolonel (Kav) Achmad Riad Syafruddin ke Royal Navy of Oman Unit in Port Salalah Alert State yang di terima oleh Captain Amor Humaid Al Zakwani. Pertemuan kedua pemimpin Angkatan Laut berjalan sangat akrap karena antara keduanya terdapat kesamaan emosional/ beragama Islam, apalagi di dukung oleh fasihnya Athan dalam berbahasa Arab. Di akhir kunjungannya mereka saling memberi dan menerima cindera mata.
Kunjungan berikutnya ke kantor Gubernur Dhofar yang di terima oleh Gubernur Abdullah Bin Saif Al Mahrooqi di ruang kerjanya, dalam kesempatan ini Duta Besar RI Oman Sukanto beserta stafnya turut mendampingi Komandan Kapal Latih. Dubes di awal pertemuannya memperkenalkan diri karena sebagai Dubes baru pasti akan kerap kali berhubungan dengan instansi pemerintahan baik di Salalah, maupun di Muscat. Sementara itu Dan KRI mengucapkan banyak terima kasih atas diterimanya KRI DWR singgah di Salalah.
Pertemuan ini pun diakhiri dengan peberian cindera mata, dari KRI Dewaruci menyerahkan Plakat yang di berikan oleh Dubes, sementara itu Dan KRI menyerahkan Pin KRI DWR. Tidak ketinggalan sang Gubernurpun memberikan cindera mata kepada Dubes, Athan dan komandan kapal.
Seusai dari kantor Gubernur kunjungan ke Kepolisian Daerah  Dhohar yang diterima oleh Wakil Kepala Kepolisian Dhohar Kolonel Muhammad Salam Al Amri. Dan terakhir kalinya rombongan mengadakan kunjungan ke Public Relation Port Of Salalah yang di terima oleh CEO Peter Ford.

MELINTASI SOMALIA KRI DEWARUCI TINGKATKAN KEWASPADAAN HADAPI PEROMPAKAN


MELINTASI  SOMALIA KRI DEWARUCI   TINGKATKAN KEWASPADAAN HADAPI PEROMPAKAN
Somalia,(8/9)
Mendekati akhir perjalanan keliling dunia KRI Dewaruci 2012 saat ini (5/9) berada di perairan Teluk  Aden Somalia yang sangat sarat dengan perompakan dilaut, untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang tidak di inginkan  Komandan KRI Dewaruci Letkol Laut (P) Haris Bima Bayuseto memerintahkan kepada seluruh prajuritnya agar meningkatkan kewaspadaan selama kapal melewati daerah rawan  perompakan tersebut.
Dari pelabuhan Jeddah berbagai persiapan telah dilakukan, antara lain  penambahan  sarana stelling / perlindungan berupa 200 sak pasir yang di beli dai Jeddah , kemudian di susun berlapis  di beberapa tempat yang dianggap rawan ( haluan, lambung kiri/ kanan , buritan  dan  geladak isyarat  ) . Pembekalan pengetahuan persenjataan / penyegaran  penguasaan berbagai type senjata yang akan di gunakan saat peran jaga perang kepada seluruh prajurit oleh Lettu Laut (P) Hairul  Aziz perwira dari Satuan Pasukan Katak Koarmatim  di bantu  oleh dua anggotanya yang kebetulan mengikuti pelayaran kali ini.
Pembekalan  pengenalan berbagai macam senjata yang akan dipergunakan meliputi senjata GPMG  kaliber 7,62 mm, MINIMI  kaliber 5,56 mm, SSI-SPG kaliber 5,56, STAYER kaliber 5,56 dan AK-47 kaliber 7,62 kesemuanya di sampaikan secara singkat dan jelas.
Pada jam 14.00 (03/9) kapal mulai memasuki perairan Teluk Aden Somalia, diposisi 12 ͦ  . 11’ 50” U dan 043 ͦ. 58’ 13’’T kapal sudah pada posisi rawan perompakan. Oleh karena itu di berlakukan  peran jaga perang lambung kiri/ lambung kanan. 77 prajurit yang berada di kapal mulai dari Komandan hingga pangkat terakhir  tidak luput dari tugas yang mulia ini.
Dua devisi  penjagaan di bentuk mengahadapi ancaman yang mungkin akan dihadapi. Devisi satu di pimpin langsung oleh Dan KRI DWR  dengan 37 prajurit ( 7 Pwa, 11 Ba dan 19 Ta)  siaga  penuh Lambung Kanan kapal mulai jam 06.00 hingga 12.00 dan jam 18.00 hingga 24.00 dengan persenjataan 14 AK 47 yang di operasikan oleh Prajurit KRI. Sementara itu di geladak isyarat di tempatkan senjata yang di operasikan oleh prajurit Kopaska antara lain senjata GPMG, MINIMI, SSI- SPG DAN STAYER.
Sedangkan Devisi dua di pimpin langsung oleh Palaksa KRI DWR May Laut (P) Osben Alibos Naibaho dengan 38 prajurit ( 7 Pwa, 11 Ba dan 20 Ta ) siaga di Lambung Kiri kapal  mulai jam 12.00 hingga 18.00 dan jam 24.00 hingga 06.00 dengan persenjataan yang sama seperti devisi satu.
Peran Jaga perang berlangsung selama 2 hari sangat menguras tenaga para prajurit di kapal karena saat itu suhu udara sangat panas melebihi kota- kota sebelumnya yang pernah di singgahi selama pelayaran keliling dunia 2012.
Perjalanan KRI Dewaruci dari Jeddah menuju Oman dengan kecepatan kapal 7 Knots akan memakan waktu selama 8 hari, dua hari menelusuri Teluk Aden  yang di apit oleh  negara Yaman di lambung kiri kapal dan negara Somalia di lambung kanan kapal.
Peran jaga perang  berakhir pada jam 16.00 (5/9) pada posisi  13 ͦ   50’ 20” U dan 050 ͦ.  39’ 00’’T. Dengan keadaan aman tanpa gangguan maupun kontak dengan perompak-perompak Somalia, dan kapal pun melaju dengan tenang nenuju pelabuhan berikutnya di Oman.

Senin, 03 September 2012

KRI Dewaruci Kembali Singgahi Jeddah

01 September 2012
 
KRI Dewaruci kembali singgahi Islamic Port Jeddah pada Selasa (28/8/2012)
Untuk kesekian kalinya, Jeddah kembali menjadi salah satu pelabuhan yang disinggahi kapal layar tiang tinggi legendaris, yaitu Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Dewaruci.

KRI Dewaruci tiba di Islamic Port Jeddah pada Selasa (28/8/2012) pukul 09.00 pagi waktu setempat dan disambut langsung oleh Acting Konsul Jenderal RI Jeddah Cahyono Rustam dan Pbu Atase Pertahanan KBRI Riyadh Mayor Laut (KH) Khasan Syukur.



Turut hadir dalam penyambutan tesebut sejumlah home staff KJRI, guru dan siswa Sekolah Indonesia Jeddah serta beberapa pejabat Angkatan Laut Wilayah Barat Arab Saudi.

Sebagaimana lazimnya, rombongan yang menyambut diperkenankan menaiki kapal dan diterima sebagai tamu oleh komandan KRI Dewaruci Kolonel Haris Bima Bayuseto di dalam salah satu dek kapal di bagian dalam yang difungsikan sebagai ruang tamu.



Dalam pertemuan yang berlangsung akrab dan hangat tersebut, Kolonel Bima sempat menjelaskan profil singkat KRI Dewaruci dan misi yang diemban dalam pelayaran saat ini, yaitu mengikuti Operation Sail 2012 di Amerika Serikat dalam rangka 200 Tahun Perang Besar serta misi kebudayaan dan pariwisata sebagai duta bangsa dalam mempromosikan Wonderful Indonesia di dunia internasional.

Prestasi membanggakan yang berhasil diukir KRI Dewaruci dalam pelayarannya kali ini yaitu meraih juara umum lomba kapal layar internasional American Tall Ship Race 2012 rute Savannah-New York yang diikuti 16 kapal dari benua Amerika, Eropa, dan Asia.

Selama singgah tiga hari di Jeddah, para perwira dan ABK yang berjumlah 78 orang berkesempatan melaksanakan ibadah umroh ke Makkah dan ziarah ke Madinah dalam dua gelombang.

Pada Jum’at pagi (31/8/2012), kapal yang namanya diambil dari nama dewa dalam kisah pewayangan Jawa tersebut meninggalkan pelabuhan Islam Jeddah untuk melanjutkan perjalanan ke tanah air dengan menyinggahi terlebih dahulu Salalah Oman, Kolombo, Belawan, Jakarta hingga tiba di Surabaya.

Pelayaran KRI Dewaruci kali ini yang mencakup beberapa benua menjadikan Indonesia sebagai bagian dari sedikit negara di dunia ini yang angkatan lautnya masih mempertahankan tradisi mengarungi lautan dunia dengan kapal layar.

Hal yang lebih membanggakan lagi bahwa kini hanya Dewaruci yang masih mengarungi lautan karena dua di antara tiga kapal layar seangkatan Dewaruci telah bebas tugas, satu tenggelam di dasar laut dan satunya lagi telah masuk museum.

KRI Dewaruci yang dibuat tahun 1953 oleh warga Jerman HC Stolcken Soch memiliki 16 layar berbagai ukuran dengan luas layar 1.091 meter persegi, panjang kapalnya 58,30 meter, lebar 9,50 meter, draft 4,5 meter, dan berat 874 ton, memiliki kecepatan mesin 10,5 knot dan kecepatan layarnya 9 knot.

KRI Dewaruci merupakan wadah pelatihan bagi taruna untuk menguasai keterampilan navigasi, terutama astronomi untuk pelayaran dan penguasaan operasional Angkatan Laut.—PFP II

Sabtu, 01 September 2012

KRI DEWARUCI TIBA DI SAUDI ARABIA, ABK UMROH

 
KRI Dewaruci, kapal latih Kadet Akademi TNI Angkatan Laut dari Satuan Kapal Bantu Komando Armada RI Kawasan Timur (Satban Koarmatim) dengan Komandan Letkol Laut (P) Haris Bima Bayuseto, tiba di Saudi Arabia, (28/8/2012) merapat di dermaga pelabuhan Jeddah No.22. Kehadirannya di negara minyak ini disambut oleh Wakil Konsulat Jenderal/Konjen RI di Jeddah Cahyono Rustam beserta staf dan 55 Siswa-siswa Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ).
Seusai KRI DWR merapat, Komandan kapal latih kadet AAL Letkol Laut (P) Haris Bima Bayuseto langsung mengadakan kunjungan ke Safar Zafer Al-Mahmari selaku Komandan Pengamanan Pelabuhan Jeddah, diteruskan menuju kantor Kepala Pelabuhan Jeddah yang diterima oleh Sekertaris Saleh Haddad dan terakhir kunjungan ke Staf Konjen RI Jeddah yang diterima Wakil Konjen Cahyono Rustam.
Selama di tanah suci kegiatan dipusatkan khususnya bagi prajurit yang beragama Islam untuk melaksanakan Umroh yang akan dibagi dalam dua gelombang pemberangkatan. Ini dilakukan karena sebagian prajurit harus tugas jaga di kapal.
Perjalanan umroh kali ini merupakan perjalanan terpanjang sepanjang sejarah dimana KRI Dewaruci harus menempuh melalui rute ke timur dulu (Surabaya, Papua, Kwajelain, USA, Eropa,Afrika dan Asia/ Saudi Arabia) dengan jarak tempuh 21.483 Nm dalam waktu 7 bulan 28 hari. Perbedaan dengan umroh sebelumnya sangat jauh sebagaimana dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya (2003, 2005 dan 2010) yang hanya membutuhkan waktu 47 hari dengan rute (Surabaya, Jakarta, Sabang, India, Salalah/Oman dan Arab Saudi) dengan jarak tempuh hanya 5.655Nm.
Ada beberapa prajurit KRI DWR yang sudah melaksanakan umroh sampai 6 kali karena mereka bertugas sejak sebelum 2003 dan selalu mengikuti pelayaran muhibah ke luar negeri dan sempat melaksanakan umroh hingga 7 kali
Pada gelombang pertama diutamakan prajurit yang belum pernah umroh, tujuan pertama ke Masjid Nabawi di Madinah, di tempat inilah terdapat makam Nabi Muhammad SAW, Umar bin Khatab dan Abu Bakar As Sidiq. Kemudian dilanjutkan ke masjid Klibatan, masjid Fatimah diakhiri di Masjid Kuba yang pertama kali didirikan Rasulullah .
Rangkaian kegiatan Umroh untuk gelombang pertama di awali dari Masjib Birali di Madinah sebagai Miqat, seluruh jamaah melakukan pensucian diri/mandi kemudian sholat sunnah 2 rakaat dengan pakaian ikhram. Dengan di pandu oleh Ustaz Khairuddin dari staf Konjen RI Jeddah.
Di tanah suci Makkah para jamaah dari prajurit KRI Dewaruci bergabung dengan jamaa’ah berbagai negara yang kebetulan sedang melaksanakan umroh, tidak kurang dari 5.000 jama’ah saat itu berada di masjidil Haram. Beberapa prajurit KRI Dewaruci karena sudah beberapa kali umroh mereka ini mengumrohkan orang tuanya/ sanak saudaranya karena keadaan yang tidak memungkinkan sehingga umroh ini dapat di wakilkan.
Sedangkan umroh gelombang kedua mengambil miqot KRI Dewaruci yang berada di Jeddah berangkat sudah dengan pakaian ikhrom. Jamaah ke dua ini tidak melakukan sunnah di Masjid Nabawi karena sudah pernah melaksanakan di tahun sebelumnya/(2010). Dari 77 prajurit ditambah 1 wartawan Jawa Pos, yang beragama Islam 70 orang semuanya mengikuti umroh.
(Dispenarmatim)