|
Kedatangan KRI Dewaruci pada pelayaran OPSAIL 2012 etape Jayapura- Kwajalein dipastikan mundur sekitar 48 jam dari waktu yang direncanakan. Hal ini diketahui dari hasil kontak komunikasi telepon satelit yang dilakukan
Perwira Operasi United State Army Kwajalein Atoll (USAKA) pangkalan
militer angkatan darat AS di Kwajalein, Republik Marshal Island pada Rabu,
8 Februari 2012 sekitar jam 11.00 waktu setempat.
Posisi kapal saat itu dilaporkan masih berada pada jarak sekitar 160 mil
menuju Kwajalein dengan haluan 65 derajat. Kondisi cuaca, arus laut dan
arah angin dilaporkan tidak bersahabat menjadikan kapal hanya mampu
melaju sekitar 2-3 knot dari kecepatan rencana 7 knot. Pantauan pengawas
pelabuhan pangkalan militer USAKA menunjukkan cuaca di Samudera Pasifik
saat itu berawan dengan hujan merata, angin dari timur-timur laut bergerak
ke barat dengan kecepatan sekitar 20-25 knot. Tinggi ombak di pantai antara
3-7 meter dan di laut terbuka diperkirakan mencapai 7-15 meter.
Lintasan Samudera Pasifik pada etape Jayapura-Kwajalein menjadi sebagian
tantangan terberat pelayaran KRI Dewaruci dalam route menuju perairan
pantai timur Amerika Serikat guna mengikuti festival internasional kapal layar
Operation Sail (OPSAIL) pada musim panas tahun ini. KRI Dewaruci bertolak
dari Jayapura pada tanggal 28 Januari 2012 menuju atol Kwajalein.
Setelah menempuh pelayaran sekitar 13 hari dengan cuaca dan ombak
Samudera Pasifik yang tidak bersahabat, pada hari Jumat, 10 Februari 2012 sekitar jam 10.00 waktu setempat, KRI Dewaruci merapat di dermaga “Echo” pangkalan angkatan darat USAKA. Pangkalan USAKA merupakan daerah tertutup instalasi militer Amerika Serikat yang berlokasi di salah satu atol atau pulau karang di wilayah Republik Marshall Island, Samudera Pasifik. Tujuan utama kedatangan KRI Dewaruci di Kwajalein adalah untuk bekal ulang menambah bahanbakar dan air tawar guna melanjutkan pelayaran etape berikutnya Kwajelein-Honolulu. Pangkalan militer USAKA menjadi pintu masuk KRI Dewaruci dalam pelayaran
menjelajahi wilayah perairan yang menjadi otoritas pemerintah Amerika Serikat.
Untuk masuk ke wilayah pangkalan militer ini, KRI Dewaruci harus terlebih dahulu
dilengkapi dokumen “diplomatic dan security clearance” yang dikeluarkan Kementerian
Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan Amerika Serikat.
Satuan Angkatan Darat USAKA sudah mempersiapkan dermaga “Echo” dengan
berbagai keperluan sandar yang akan dibutuhkan oleh kapal. Siaran televisi lokal
US AFN (United State Armed Forces News) dengan terpaksa memberitakan kepada
masyarakat tentang keterlambatan kedatangan KRI Dewaruci yang disebabkan karena
faktor cuaca.
Masyarakat Kwajalein sebenarnya sudah menunggu sejak dua hari lalu untuk menyambut
kedatangan kapal layar ini. Kontak dari perwira penghubung angkatan darat AS melalui
telepon dan email sudah dilakukan intensif sekitar dua minggu sebelum rencana kapal
datang. Kontak dilakukan langsung dari pangkalan militer USAKA di Kwajalein dengan
Kantor Atase Pertahanan KBRI Washington DC. Mereka bertanya tentang kebutuhan
bekal ulang yang akan diperlukan kapal, dan melakukan koordinasi menyusun acara
yang akan diselenggarakan bersama selama kapal sandar.
Meskipun lokasi pangkalan militer USAKA jauh terpencil di tengah-tengah samudera
Pasifik, namun kondisi geografis ini tidak menjadi kendala terhambatnya komunikasi
antara Kwajalein-Washington DC untuk menyiapkan kunjungan KRI Dewaruci di atol ini.
Perlu diketahui bahwa atol Kwajalein berada di tengah-tengah antara Guam dan
Hawaii yang berjarak sekitar 1600-2200 mil. Dapat dikatakan bahwa Kwajalein adalah
salah satu pulau terdepan atau terluar bagi negara Amerika Serikat. Untuk menuju
atol Kwajalein dapat ditempuh dengan penerbangan komersial dari ibu kota
Washington DC, dengan waktu antara 16-20 jam melalui Honolulu atau Guam dengan
jadwal penerbangan yang berbeda-beda dan tidak tersedia jadwal penerbangan setiap
harinya.
Dari hasil koordinasi dengan otoritas pelabuhan serta pertimbangan kondisi cuaca yang
akan dihadapi dalam route pelayaran selanjutnya, Komandan KRI Dewaruci Letkol
Laut (P) Bayuseto memutuskan untuk rencana kapal bersandar di pangkalan militer
USAKA hanya satu malam saja dengan prioritas kegiatan bekal ulang.
Begitu lambung kapal merapat di dermaga, tali-tali selesai diikat pada bolder dermaga
dan reling pagar dibuka serta tangga dikeluarkan, segera Komandan KRI Dewaruci turun
ke dermaga menemui pejabat militer USAKA dan melapor kepada Atase Laut bahwa
kapal dalam keadaan aman baik personel dan material serta siap melakukan bekal ulang.
Komandan KRI Dewaruci mendapatkan sambutan selamat datang dengan pengalungan
bunga. Sambil menunggu waktu dimulainya pengisian bahan bakar, semua ABK kecuali
dinas jaga turun ke dermaga untuk hadir dalam acara makan siang bersama di fasilitas
“dining hall” pangkalan militer USAKA. Hal ini dimaksudkan agar ABK dapat menikmati
cita rasa masakan yang berbeda dari masakan yang sehari-hari disajikan di kapal.
Selesai acara makan siang bersama, seluruh ABK kembali ke kapal untuk melakukan
ibadah sholat Jumat di geladak.
Dermaga “Echo” USAKA memang sudah disiapkan untuk mendukung segala kebutuhan
KRI Dewaruci. ABK Departemen Mesin sudah menyambungkan nozzle pipa penyaluran
bahan bakar untuk memindahkan HSD dari bunker dermaga ke tangki kapal dengan
norma penuh. ABK lain terlihat mengawasi pemindahan drum-drum ke atas geladak yang
berisi bahan bakar cadangan sebagai tambahan. Proses pengisian bahan bakar ini
diselesaikan dalam waktu sekitar dua jam lebih.
Pangkalan militer USAKA juga menyediakan fasilitas rumah sakit bagi ABK Dewaruci
yang memerlukan. Terdapat dua orang ABK yang memanfaatkan fasilitas ini untuk
berobat di klinik gigi. Namun demikian secara umum kondisi personel ABK Dewaruci
dalam keadaan sehat. Selesai kegiatan bekal ulang bahan bakar, selanjutnya ABK
Dewaruci mempersiapkan diri untuk mengikuti acara di darat.
Rangkaian acara di darat untuk menyambut kedatangan KRI Dewaruci merupakan ajang
sarana rekreasi dan interaksi sosial antara ABK dengan personel angkatan darat
pangkalan militer USAKA dan masyarakat di sekitar atol Kwajalein. Beberapa acara
harus dibatalkan karena singkatnya waktu sandar kapal, diantaranya nonton film
bareng dan resepsi cocktail di atas kapal. Meskipun demikian, masyarakat tetap
antusias untuk melihat KRI Dewaruci dan melakukan interaksi dengan ABK. Hal ini
terlihat dari partisipasi kehadiran mereka dalam acara kirab di sore hari dan olah raga
pertandingan sepak bola persahabatan. Kegiatan kirab berlangsung meriah dipandu
oleh marching band dari para siswa sekolah menengah setempat. Pasukan kirab yang
terdiri dari ABK dengan berbagai pakaian adat tradisional yang dipandu marching band
bersama masyarakat bergerak menuju lapangan dan taman pantai dimana acara
pertandingan sepak bola persahabatan dan makan malam bersama akan dilaksanakan.
Masyarakat membawa makanan masing-masing, mereka saling bertukar makanan untuk
disantap bersama-sama. Dalam acara ini, ABK KRI Dewaruci menyuguhkan pula
beberapa sajian snack yang dibawa dari kapal dan menampilkan beberapa atraksi
kesenian yang membuat suasana makan malam tersebut berlangsung hangat dan akrab.
Pada hari Sabtu, 11 Februari 2012, KRI Dewaruci menyelenggarakan acara open ship
bagi masyarakat yang ingin mengetahui situasi dan keadaan di dalam kapal. Acara open
ship kunjungan ke kapal dimulai sejak jam 08.00 pagi. Dalam kesempatan itu Komandan
KRI Dewaruci mengundang Duta Besar Amerika Serikat untuk Republik Marshal Island,
Mrs Martha L. Campbell dan Komandan USAKA Colonel US Army Joseph N. Gaines untuk
sarapan pagi bersama di long room KRI Dewaruci. Sementara di geladak kapal,
masyarakat dari sejak pagi sudah dipersilakan naik ke kapal untuk melihat suasana
anjungan, haluan, buritan dan fasilitas lainnya di atas kapal, serta mendapatkan
penjelasan dari ABK tentang data teknis kapal. Bunyi lonceng kapal enam kali pada jam
12.00 waktu setempat, diikuti suara peluit Bintara Jaga dan penghormatan dari jajar
penjagaan kepada rombongan tamu saat mereka keluar kapal, menjadi tanda berakhirnya
acara kunjungan kapal pada hari itu.
Sesuai rencana, KRI Dewaruci dijadwalkan akan bertolak pada jam 15.00 waktu
setempat. Dengan berat hati ABK Dewaruci harus meninggalkan keramahan masyarakat
atol Kwajalein, khususnya kesatuan Angkatan Darat AS di pangkalan militer USAKA yang
telah memberikan dukungan penuh selama kapal sandar di atol ini. KRI Dewaruci sandar
di Kwajalein kurang dari 30 jam karena harus mengejar jadwal waktu pelayaran etape
selanjutnya Kwajalein-Pearl Harbor. Etape ini akan berjarak sekitar 2.200 mil dengan
rencana waktu tempuh 13 hari. Tantangan cuaca dan ombak Samudera Pasifik di
bulan Februari yang belum bersahabat masih akan dihadapi.
Diharapkan kapal layar KRI Dewaruci dapat tiba di Pearl Harbor sesuai rencana
jadwal pelayaran sehingga dapat bertemu dengan para “Friends of Dewaruci” yang
sudah menunggu di sana. Sampai jumpa Kwajalein dan terimakasih USAKA, KRI Dewaruci
akan melanjutkan pelayaran etape berikutnya.
Dukungan penuh dari pangkalan militer angkatan darat USAKA dalam kunjungan KRI
Dewaruci di Kwajalein memberi makna eratnya hubungan kerjasama militer kedua
negara. Selamat berlayar KRI Dewaruci, kibarkan bendera kewajiban.
(Dispenal/Atal-AS 2012)
|

KRI DEWARUCI BERLAYAR LAGI MENUJU AUSTRALIA. Kapal latih dari kelas Barquentine (layar tiang tinggi), KRI Dewaruci milik TNI AL melakukan pelayaran ke Benua Kanguru untuk mengikuti Lattek Kartika Jala Krida (KJK) dan International Tall Ship Race 2013. Kapal ini dibangun di Hc Stulcken & Son Jerman. Pelayaran kali ini berlangsung lebih kurang 60 hari, dengan membawa 98 orang awak yang terdiri dari 16 orang prajurit TNI AL, serta 82 orang kadet Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-60.
Rabu, 15 Februari 2012
LALUI TANTANGAN BERAT MELINTASI SAMUDRA PASIFIK, KRI DEWARUCI TIBA DI KWAJALEIN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
selamat datang di Honolulu Hawaii ... kami bangga dengan dewaruci :)
BalasHapus