|
Setelah
mengelilingi dunia KRI Dewaruci memasuki wilayah perairan NKRI dan kota
pertama yang menjadi tempat berlabuhnya adalah Belawan, Medan. Sejak
meninggalkan Belawan (4-10-12) menuju Jakarta kapal berlayar melewati
Selat Malaka dan Selat Dempo disinilah para Anak Buah Kapal (ABK)
menuangkan kerinduannya selama sembilan bulan meninggalkan keluarga
dengan berkomunikasi melalui Hand Phone (HP) karena sinyal on.
Komunikasi
menjadi kebutuhan utama untuk mengetahui kabar terkini dari orang yang
dikasihi, anak istri dan keluarga, juga mengetahui isu-isu hangat di
tanah air. Karena selama berada di luar negeri komunikasi ini mengalami
banyak kendala diantaranya roaming internasional, perbedaan waktu dan lain-lain.
Sejak
meninggalkan Belawan hingga hari ini (6/10/2012) KRI Dewaruci berlayar
di Selat Malaka kemudian Selat Dempo, ABK terlihat sibuk dengan HP-nya
masing-masing, tentunya tidak mengganggu jam kerja atau pekerjaan yang
sedang dikerjakannya. Biasanya mereka menggunakan alat komunikasi itu di
luar jam kerja atau setelah tidak ada pekerjaan yang harus
diselesaikannya.
Dari 25
kali sandar hanya tiga kota sandar di Indonesia yaitu Jayapura
(25/1/2012), Belawan (1/10/2012) dan sekarang menuju Jakarta dilanjutkan
kembali ke Surabaya, selebihnya berada di luar negeri dengan
menyinggahi 12 negara. Selama mengelilingi dunia dan berada berada di
luarnegeri "kekangan" komunikasi membuat kerinduan semakin meningkat,
seolah dendam itu tersalurkan ketika memasuki wilayah Indonesia yang
biayanya relative terjangkau dibandingkan ketika berada di luar negeri.
Baik itu telepon, sms atau paket internetan. Pemandangan ABK telepon di
atas geladak, mulai dari haluan sampai buritan berjejer dengan bermacam
jenis HP dipegangnya, terutama saat sore hingga malam hari menjadi
pemandangan yang indah.
Segala misi yang diemban Dewaruci dapat diselesaikan dengan baik, prestasi gemilang dalam event Operation Sail 2012 USA di
raihnya dibawah komando Letkol Laut (P) Haris Bima Bayuseto selaku
Komandan KRI. Sebagai kapal layar wakil dari Asia, KRI Dewaruci dengan
77 orang ABK ini bukan saja mengharumkan nama TNI AL tetapi mengharumkan
nama bangsa Indonesia di mata dunia dan menjadi dambaan atau kebanggaan
seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini terbukti ketika sandar di
Belawan, ribuan warga Sumatera Utara itu mengunjungi kapal tiang tinggi
ingin melihat secara dekat dan ikut melepas keberangkatan dengan
tampilan ketangkasan ABK menaiki ketiga tiang tinggi menjulang ke
angkasa dengan tradisi peran parade rool.
Kini Ibu Kota Negara sudah menanti ke datangan kapal berumur
59 tahun itu dengan sandarnya di Jakarta, yaitu tanggal 11 Oktober 2012
di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Tanjung Priok,
Jakarta. Dan rencananya petinggi TNI dan jajarannya akan menyambut
kedatangan sang petualang samudra yang telah berhasil mengelilingi
dunia. |

KRI DEWARUCI BERLAYAR LAGI MENUJU AUSTRALIA. Kapal latih dari kelas Barquentine (layar tiang tinggi), KRI Dewaruci milik TNI AL melakukan pelayaran ke Benua Kanguru untuk mengikuti Lattek Kartika Jala Krida (KJK) dan International Tall Ship Race 2013. Kapal ini dibangun di Hc Stulcken & Son Jerman. Pelayaran kali ini berlangsung lebih kurang 60 hari, dengan membawa 98 orang awak yang terdiri dari 16 orang prajurit TNI AL, serta 82 orang kadet Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-60.
Senin, 08 Oktober 2012
KRI DEWARUCI MENUJU IBU KOTA NEGARA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar