Senin, 03 September 2012

KRI Dewaruci Kembali Singgahi Jeddah

01 September 2012
 
KRI Dewaruci kembali singgahi Islamic Port Jeddah pada Selasa (28/8/2012)
Untuk kesekian kalinya, Jeddah kembali menjadi salah satu pelabuhan yang disinggahi kapal layar tiang tinggi legendaris, yaitu Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Dewaruci.

KRI Dewaruci tiba di Islamic Port Jeddah pada Selasa (28/8/2012) pukul 09.00 pagi waktu setempat dan disambut langsung oleh Acting Konsul Jenderal RI Jeddah Cahyono Rustam dan Pbu Atase Pertahanan KBRI Riyadh Mayor Laut (KH) Khasan Syukur.



Turut hadir dalam penyambutan tesebut sejumlah home staff KJRI, guru dan siswa Sekolah Indonesia Jeddah serta beberapa pejabat Angkatan Laut Wilayah Barat Arab Saudi.

Sebagaimana lazimnya, rombongan yang menyambut diperkenankan menaiki kapal dan diterima sebagai tamu oleh komandan KRI Dewaruci Kolonel Haris Bima Bayuseto di dalam salah satu dek kapal di bagian dalam yang difungsikan sebagai ruang tamu.



Dalam pertemuan yang berlangsung akrab dan hangat tersebut, Kolonel Bima sempat menjelaskan profil singkat KRI Dewaruci dan misi yang diemban dalam pelayaran saat ini, yaitu mengikuti Operation Sail 2012 di Amerika Serikat dalam rangka 200 Tahun Perang Besar serta misi kebudayaan dan pariwisata sebagai duta bangsa dalam mempromosikan Wonderful Indonesia di dunia internasional.

Prestasi membanggakan yang berhasil diukir KRI Dewaruci dalam pelayarannya kali ini yaitu meraih juara umum lomba kapal layar internasional American Tall Ship Race 2012 rute Savannah-New York yang diikuti 16 kapal dari benua Amerika, Eropa, dan Asia.

Selama singgah tiga hari di Jeddah, para perwira dan ABK yang berjumlah 78 orang berkesempatan melaksanakan ibadah umroh ke Makkah dan ziarah ke Madinah dalam dua gelombang.

Pada Jum’at pagi (31/8/2012), kapal yang namanya diambil dari nama dewa dalam kisah pewayangan Jawa tersebut meninggalkan pelabuhan Islam Jeddah untuk melanjutkan perjalanan ke tanah air dengan menyinggahi terlebih dahulu Salalah Oman, Kolombo, Belawan, Jakarta hingga tiba di Surabaya.

Pelayaran KRI Dewaruci kali ini yang mencakup beberapa benua menjadikan Indonesia sebagai bagian dari sedikit negara di dunia ini yang angkatan lautnya masih mempertahankan tradisi mengarungi lautan dunia dengan kapal layar.

Hal yang lebih membanggakan lagi bahwa kini hanya Dewaruci yang masih mengarungi lautan karena dua di antara tiga kapal layar seangkatan Dewaruci telah bebas tugas, satu tenggelam di dasar laut dan satunya lagi telah masuk museum.

KRI Dewaruci yang dibuat tahun 1953 oleh warga Jerman HC Stolcken Soch memiliki 16 layar berbagai ukuran dengan luas layar 1.091 meter persegi, panjang kapalnya 58,30 meter, lebar 9,50 meter, draft 4,5 meter, dan berat 874 ton, memiliki kecepatan mesin 10,5 knot dan kecepatan layarnya 9 knot.

KRI Dewaruci merupakan wadah pelatihan bagi taruna untuk menguasai keterampilan navigasi, terutama astronomi untuk pelayaran dan penguasaan operasional Angkatan Laut.—PFP II

Tidak ada komentar:

Posting Komentar