KRI Dewaruci akhirnya
sandar di Dermaga Pier 9, St. Johns, Canada (11/07/12) pukul 10.00 waktu
setempat setelah menempuh lima hari perjalanan laut dari Boston,
Amerika Serikat. Kehadiran kapal latih TNI AL ini disambut beberapa
pejabat Duta Besar (Dubes) RI untuk Canada dan Konsul Jenderal (Konjen).
Nampak H.E. Dienne H. Moehario beserta staf, Konjen RI di Toronto,
Julang Pujianto beserta staf dan Atase Laut RI untuk Amerika Serikat,
Kolonel Laut (KH) Anwar Saadi serta pejabat Angkatan Laut Canada,
Commander L.R.C. Trim, Commanding Officer, CFS St. Johns.
Lima orang Anak Buah Kapal (ABK) KRI
Dewaruci di geladak tengah tidak ingin mengecewakan para penyambutnya
kemudian menampilkan tari rantak untuk memberi kehangatan balik.
Kehadiran KRI Dewaruci ini ternyata diliput stasiun televisi setempat
yaitu NTV dan harian cetak The Telegram. Lokasi sandarnya KRI Dewaruci
sendiri berada di dermaga umum tepat di lambung kanan jalan raya. Oleh
karena itu, keberadaaanya tidak luput dari pandangan orang-orang
lalu-lalang sehingga mereka menyempatkan diri mendekat bahkan masuk ke
dalam kapal saat digelar openship.
Dalam lawatannya di Dermaga Pier 9,
St. Johns, Canada, selama tiga hari ini KRI Dewaruci akan melakukan
beberapa kegiatan. Selain kunjungan kepada pejabat daerah dan angkatan
laut setempat juga untuk melaksanakan misi diplomasi. KRI Dewaruci
bergandengan dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
(Kemenparekraf) berupaya mempromosikan pariwisata dan budaya Indonesia
dengan tema “Wonderful Indonesia” ke beberapa negara yang disinggahinya.
Tidak terlewat juga kunjungan kali ini
di Dermaga Pier 9, St. Johns tentunya menggelar cocktail party dengan
menampilkan beberapa atraksi budaya tradisional Nusantara. Setiap
harinya KRI Dewaruci menggelar openship dengan pengunjung memadati kapal sepanjang 58,30 meter dan lebar 9,50 tersebut.
KRI Dewaruci meninggalkan St.Johns,
Canada pada Sabtu (14/07) untuk kemudian memasuki Samudera Atlantik dan
menuju Portugal. Parade roll menjadi ritual wajib sebelum kapal ini
bertolak meninggalkan satu tempat singgah. Atraksi tersebut telah
menarik perhatian warga yang sedang melintas di jalan raya sehingga
mereka pun turut melambaikan tangan kepada para pengarung lautan asal
Nusantara ini. Indonesia sendiri adalah sedikit negara di dunia ini yang
angkatan laut-nya masih mempertahankan tradisi mengarungi lautan dunia
dengan kapal layar.
KRI Dewaruci telah meninggalkan Tanah
Air sejak 181 hari yang lalu. Dalam sejarah pengabdian KRI Dewaruci
sejak dibuat tahun 1953, pelayaran keliling dunia kali ini merupakan
yang kedua setelah tahun 1964. Muhibah kali ini mencatat rekor jarak
tempuh terjauh dan waktu pelayaran terlama sekaligus yang terakhir
karena kapal tersebut segera dipensiunkan. Muhibah KRI Dewaruci di edisi
ke-59 tersebut dapat dikatakan fenomenal mengingat kapal buatan Jerman
tahun 1952 tersebut usianya hampir 60 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar