Selasa, 02 Oktober 2012

Setelah Berlayar 277 Hari, KRI Dewaruci Sandar di Belawan


Medan  | Selasa, 2 Oct 2012



SEBAIT lagu berjudul "Tanah Airku" ciptaan Ibu Sud, Senin siang (1/10), terdengar samar-samar di laut Belawan, Medan, Sumatera Utara.

Sekitar 10 mil dari Pangkalan TNI AL Belawan, suara lagu itu masih terdengar dari sebuah kapal dengan Bendera Merah Putih yang berkibar di belakang kapal. Puluhan prajurit angkatan laut, berada di atas kapal, dalam posisi siaga.
Ya, kapal itu adalah KRI Dewaruci, yang baru saja menyelesaikan pelayarannya mengelilingi dunia.
Saat mendekat ke dermaga, tak satu pun kapal yang melintas berani mendekat. Semuanya memberikan hormat dan penghargaan kepada kapal perang yang dibeli semasa Presiden Soekarno itu.
Kapal ini dijemput oleh Patroli Catamaran 1201. Penghormatan lambung kanan pun dilakukan.
Dua kapal perang KRI BOA, dan KRI Kujang, juga mengawal kedatangan kapal tersebut. Ketika merapat ke dermaga, penghormatan Lambung Kiri kembali dilakukan oleh Kapal KRI 642 dan KRI 807.
Sejak 15 Januari 1953, saat pertama kali berlayar dari Jerman ke Indonesia, hingga saat ini KRI Dewiruci tampak tetap gagah.
Tahun ini, setidaknya ada 11 negara yang disinggahi, yaitu dimulai dari Surabaya, Indonesia, lalu menuju Jayapura, lanjut ke Kwajelein, Honololu, San Diego, New Orleans, Miyami, Savana, Nordfolk, dan Baltimore (Amerika Serikat). Kemudian pelayaran dilanjutkan ke Mzanillo (Meksico) Panama, Boston, ST John (Canada), Forto (Fortugal), Cadis (Spain), Malta (Malta), For Said (Egypt/Mesir), Jeddah (Arab Saudi), Shalala (Oman), Colombo (Srilanka), dan tiba di Pelabuhan Belawan, Sumut.

Seluruh negara yang dilalui itu memakan waktu selama 277 hari perjalanan, atau menempuh jarak sejauh 27 ribu nortikal mil luas yang sudah dilalui. Semua negara menyambut baik saat kedatangan pesawat KRI Dewaruci.
Kapten Kapal KRI Dewaruci, Letkol Laut Pelaut, Haris Bima Bayuseto, mengatakan, saat berlayar mengelingi dunia, ada banyak prestasi yang diperoleh. Di antaranya, juara kapal layar dari Safana New York, setelah itu diberi penghargaan kapal paling lama, kapal paling diminati, kapal paling unik dan paling banyak dikunjungi oleh warga negara yang disinggahi.


Ketika disinggung soal kondisi KRI Dewaruci, dirinya mengatakan kapal ini masih sangat baik, sehingga dirinya berharap agar KRI Dewaruci bisa digunakan untuk kegiatan lain, kecuali jika nanti diputuskan untuk dimuseumkan.
"Kondisinya masih bagus. Selama belum ada adiknya yang akan menggantikan tugas KRI Dewaruci, saya kira kapal ini masih bisa digunakan," kata Haris kepada Jurnal Nasional di atas KRI Dewaruci.
Sertu Umar Sabat, salah seorang awak KRI Dewaruci, mengatakan ada sebuah kebanggan ikut serta mengharumkan nama Republik Indonesia di mata dunia.
Dia menuturkan saat berada di Arab Saudi, awak KRI Dewaruci disambut penuh hangat oleh warga Indonesia yang tengah berada di sana. "Aku dipeluk anak-anak saudara kita di sana. Netes air mataku. Mereka rindu pulang tapi belum bisa, " katanya.
KRI Dewaruci, di Belawan Medan selama tiga atau empat hari ke depan. Setelah itu akan melanjutkan perjalanan ke Jakarta, dan berakhir ke Kota Surabaya.

Heri Surbakti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar